SUATU GENERASI AKAN HILANG JIWA FANATISME DAN NASIONALISMENYA-JIKA TIDAK FAHAM AKAN SEJARAH

Total Tayangan Halaman

Kamis, 14 April 2011

Selintas Mengenal Jinghis Khan

Selintas mengenal





disini klo ada tambahan silahkan di tambahi biar pengetahuan tentang jenghis khan and family makin banyak..


Jenghis Khan

Jenghis Khan (bahasa Mongolia: Чингис Хаан), juga dieja Genghis Khan, Jinghis Khan, Chinghiz Khan, Chinggis Khan, Changaiz Khan, dll, nama asalnya Temüjin, juga dieja Temuchin atau TiemuZhen, (sek. 1162 - 18 Agustus 1227) adalah khan Mongol dan ketua militer yang menyatukan bangsa Mongolia dan kemudian mendirikan Kekaisaran Mongolia dengan menaklukkan sebagian besar wilayah di Asia, termasuk utara Tiongkok (Dinasti Jin), Xia Barat, Asia Tengah, Persia, dan Mongolia. Penggantinya akan meluaskan penguasaan Mongolia menjadi kekaisaran terluas dalam sejarah manusia. Dia merupakan kakek Kubilai Khan, pemerintah Tiongkok bagi Dinasti Yuan di China.

Awal kehidupan dan keluarga

Temüjin memiliki tiga saudara bernama Khasar (atau Qasar ), Khajiun, dan Temüge , dan satu saudara perempuan bernama Temülen (atau Temülin), serta dua setengah-saudara bernama Bekhter dan Belgutei . Seperti banyak nomaden Mongolia, kehidupan awal Temüjin adalah sulit. Ayahnya mengatur pernikahan baginya, dan sembilan tahun, ia diserahkan oleh ayahnya kepada keluarga calon istrinya Börte , yang adalah seorang anggota suku yang sama dengan ibunya. Temujin adalah untuk tinggal di sana dalam pelayanan kepada Sansar, kepala rumah tangga, sampai ia mencapai umur untuk menikah dari 12. Sementara pos di rumah, ayahnya berlari ke tetangga Tatar , yang telah lama menjadi musuh dari Mongol, dan ia kemudian diracuni oleh makanan yang mereka tawarkan. Setelah pembelajaran ini, Temüjin kembali ke rumah untuk mengklaim posisi ayahnya sebagai "khan" dari suku, namun suku ayahnya menolak untuk dipimpin oleh laki-laki sangat muda. Mereka meninggalkan Hoelun dan anak-anaknya, meninggalkan mereka tanpa perlindungan.

Selama beberapa tahun berikutnya, Hoelun dan anak-anaknya hidup dalam kemiskinan, hidup terutama pada buah-buahan liar, Marmot , dan lain permainan kecil diburu oleh Temüjin dan saudara-saudaranya. Ia selama satu wisata berburu yang tahun Temüjin 13 membunuh saudara tirinya, Bekhter , dalam perkelahian yang mengakibatkan dari sengketa rampasan berburu. Insiden ini disemen posisinya sebagai kepala rumah tangga.
Dalam insiden lain pada 1182 ia ditangkap dalam penggerebekan dan tahanan yang diselenggarakan oleh mantan sekutu ayahnya, Bjartskular ("serigala"). The Bjartskular diperbudak Temüjin (dilaporkan dengan cangue ), tetapi dengan bantuan seorang pengamat simpatik, ayah dari Chilaun (yang kemudian akan menjadi umum Genghis Khan), ia dapat melarikan diri dari ger di tengah malam dengan bersembunyi di celah sungai. Kira-kira pada waktu itu Jelme dan Arslan , dua jenderal di masa depan Genghis Khan, bergabung dengan dia. Seiring dengan saudara-saudaranya, mereka menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk ekspansi awal. reputasi Temüjin juga menjadi meluas setelah melarikan diri dari Bjartskular.
Pada saat ini, tidak satupun dari konfederasi suku Mongolia yang bersatu secara politik, dan mengatur perkimpoian sering digunakan untuk memperkuat aliansi sementara. Temujin dibesarkan mengamati iklim politik sulit Mongolia, yang mencakup perang suku, pencurian, penggerebekan, korupsi dan tindakan balas dendam terus dilakukan antara berbagai konfederasi, semua diperparah dengan campur tangan dari pasukan asing seperti dinasti Cina di selatan. ibu Temüjin Ho'elun mengajarinya banyak pelajaran tentang iklim politik yang tidak stabil Mongolia, terutama kebutuhan untuk aliansi .
Seperti yang sebelumnya diatur oleh ayahnya, Temüjin menikah Börte dari Olkut'hun suku ketika ia sekitar 16 untuk semen aliansi antara suku masing-masing. Börte memiliki empat anak, Jochi (1185-1226), Chagatai (1187-1241), Ogadai (1189-1241), dan Tolui (1190-1232). Genghis Khan juga memiliki banyak anak lain dengan istri yang lain, tapi mereka dikecualikan dari suksesi, dan catatan anak perempuan yang tidak ada. Segera setelah itu menikah Börte untuk Temüjin, ia diculik oleh Merkits , dan dilaporkan diberikan sebagai seorang istri. Temüjin menyelamatkannya dengan bantuan teman dan masa depan saingan, Jamuka , dan pelindungnya, Ong Khan dari Kerait suku. Dia melahirkan seorang anak, Jochi , sembilan bulan kemudian, mengaburkan masalah orangtuanya. Meskipun spekulasi tentang Jochi, Börte akan menjadi satu-satunya permaisuri, meskipun Temüjin tidak mengikuti tradisi dengan mengambil beberapa morganatic istri.

Latar perjuangan

Menyatukan Mongolia
Temujin mempunyai teman baik yang juga merupakan saudara angkatnya, yang bernama Jamukha. Ia pernah berkali-kali ditolong oleh Jamukha, yang merupakan keturunan dari suku Jadaran. Bersama-sama dengan saudara angkatnya, Temujin berhasil merebut kembali hak kekuasaannya atas sukunya dan juga perserikatan Mongolia yang didirikan ayahnya dahulu. Waktu demi waktu, wilayah Temujin menjadi semakin besar, yang dilakukan dengan cara menghancurkan musuh-musuhnya dan menggabungkan suku-suku dalam perserikatan Mongolia. Musuh terbesar Temujin dalam sejarah ternyata adalah saudara angkatnya sendiri, Jamukha, yang sering mengadu-domba Temujin dengan suku-suku lainnya, termasuk ayah angkat Temujin sendiri yang bernama Wang Khan. Setelah Temujin berhasil menyisihkan musuh-musuhnya dan melaksanakan perintah almarhum ayahnya, Yesugei, ia kemudian juga berhasil membalaskan kematian nenek-moyangnya, yang dibunuh oleh kerajaan Jin. Temujin kemudian diangkat menjadi Khan dengan gelar Jenghis Khan; yang artinya "Khan dari Segala-galanya".

Memerangi kerajaan Jin
Nenek-moyang kerajaan Jin berasal dari suku Jurchen. Suku Jurchen berhasil menguasai wilayah utara Cina selama lebih dari 100 tahun. Hal ini akan menjadi kesulitan besar untuk Jenghis Khan dalam menunaikan tugasnya. Kerajaan Jin memiliki jumlah pasukan yang hampir mendekati jutaan jiwa (lebih dari 10 kali lipat dari pasukan Jenghis Khan pada waktu itu). Mereka hidup aman dibalik tembok kerajaan yang besar dan susah untuk diserang. Jenghis Khan berhasil meruntuhkan semangat perang dan kekuataan kerajaan Jin dalam berbagai peperangan. Salah satunya adalah perang di Tebing Serigala Liar, dimana Jenghis Khan yang hanya memiliki pasukan tidak lebih dari 100.000 tentara berhasil membabat pasukan musuh yang besarnya lebih dari setengah juta jiwa. Kejayaan Jenghis Khan terbukti dari keberhasilannya dalam merebut ibukota kerajaan Jin, Dadu, yang sekarang ini menjadi Beijing. Para seniman (artis), ahli senjata (terutama ahli senjata berat/siege weapon), dan barang berharga, semuanya dibawa kembali ke Mongolia sebagai budak dan rampasan perang.

Invasi ke Timur Tengah
Sejarah mencatat invasi yang dipimpin oleh Jenghis Khan sendiri dengan ratusan ribu tentara terpilih ke kerajaan Khawarizmi yang pada waktu itu menguasai seluruh wilayah Timur Tengah diawali dengan pedagang Mongolia yang dibunuh dan harta mereka dirampas oleh panglima Khawarizmi yang serakah. Keserakahan itu membawa bencana bagi bangsanya. Jenghis Khan berhasil menawan dan menghukum mati panglima tersebut dengan cara menuangkan logam panas ke matanya. Kerajaan Khawarizmi menderita kerugian yang tidak terhitung. Amarah Jenghis Khan bertambah setelah cucu kesayangannya terbunuh. Populasi rakyat Timur Tengah berkurang hingga 10%, dan wilayah Mongolia pun bertambah luas sampai kebagian barat benua Asia.
Sejarah pernah mencatat bahwa pada saat Jenghis Khan mundur kembali ke Mongolia, ia sempat memerintahkan dua jendral terbaiknya, Jebe dan Subotai Baatur untuk menyelidiki daerah barat dan membasmi sisa musuh sampai ke wilayah Russia. Jebe dan Subotai pernah menginjak daratan Eropa pada saat itu, dan mengalami konfrontasi dan menghancurkan pasukan Salib yang hendak menyerang wilayah Arab. Sumber konfrontasi itu diperkirakan terjadi karena pasukan Salib dari Eropa mengira pasukan Mongol adalah pasukan Arab.
Wilayah Timur Tengah kemudian dibagi-bagi dan dikuasai oleh putra-putra Jenghis Khan.

Akhir hidup Jenghis Khan

Jenghis Khan yang sudah berumur tua dipaksa untuk memimpin pasukan untuk menghancurkan kerajaan Abbasiyah untuk kesekian kalinya, namun ketidak-cakapan para pasukan dan seringnya melakukan mabuk-mabukan memperlemah pasukan militernya. Ia meninggal dalam perjalanan karena terjatuh dari kuda dan dirahasiakan oleh panglima-panglima setianya sampai musuh berhasil ditaklukan. Kuburan Jenghis Khan dirahasiakan agar tidak dirusak oleh orang lain. Kekuasaan Mongol diwariskan kepada putra ketiganya, Ogodai Khan. Alasan Jenghis Khan menunjuk putra ketiganya untuk meneruskan tahta warisnya, disebabkan oleh keahlian yang dimiliki Ogodai Khan dalam bernegoisasi, memimpin negara dan sifatnya yang tidak sombong (tidak seperti kedua kakaknya yang sering bertempur satu sama lain).
Sumber dari ;http://www.kaskus.us/showthread.php





»»  Baca Selengkapnya...

buka sms gratis